Muroah: Etika Mulia Guruku dalam Menjaga Marwah

Hari Sabtu, tanggal 8 Rajab 1445 H atau 20 Januari 2024, Aula TK Plus Rahmat Banjaran menjadi saksi sebuah pembinaan yang penuh makna bagi para guru dan karyawan Play Group, TK, SD, SMP Plus, dan RTQ Rahmat. Bertema “Guruku Selalu Menjaga Marwah”, acara ini menjadi panggung inspirasi, di mana Ust. Umar Hisyam Karaman membagikan hikmah dan nilai-nilai luhur yang menguatkan para pendidik.

Sebagai pembuka, Ust. Umar mengingatkan bahwa penghargaan sejati bagi guru Ustadz-ustadzah berasal dari Allah. Keberuntungan sejati adalah ketika mereka mendapatkan doa dari Rasulullah SAW. karena mereka mengajarkan kebaikan pada manusia. Sebuah kenangan indah yang memberi semangat dalam perjuangan mendidik generasi penerus.

Salah satu poin penting yang disampaikan adalah tentang menjaga aurot. Rasulullah SAW. pernah menyampaikan bahwa wanita pertama yang masuk surga adalah muti’ah. Fatimah, penasaran dengan siapa muti’ah, mencoba berkunjung ke rumahnya, namun diingatkan bahwa seorang istri harus meminta izin suami untuk menerima tamu. Sebuah kisah yang menegaskan pentingnya ketaatan kepada suami sebagai bentuk menjaga marwah.

Ust. Umar juga mengajak para guru untuk memahami hakikat muroah. Etika mulia ini dapat mengantarkan seseorang kepada akhlak yang baik, mencegah kebiasaan tercela, dan menjauhkan dari perilaku yang hina. Muroah melibatkan sikap santun, ketenangan, berbicara dengan halus, menahan diri dari amarah, dan tidak melakukan hal-hal tercela di tempat sunyi.

Bentuk konkret muroah, sebagaimana disampaikan Ust. Umar, adalah sikap yang ceria saat bertemu orang lain, lisannya yang baik, tidak menduga-duga, tidak pelit, serta menjaga amanah. Sebaliknya, merusak muroah dapat terjadi melalui perbuatan haram dan menunjuk dengan tangan kiri.

 

Guruku Selalu Menjaga Marwah.

Dari kajian mendalam ini, kita dapat menyimpulkan bahwa menjaga marwah sebagai seorang guru, Ustadz/dzah bukan hanya tentang memberikan ilmu pengetahuan, tetapi juga membentuk karakter dan akhlaq yang mulia. Muroah, sebagai etika tinggi, menjadi landasan untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang positif. Guru bukan hanya seorang pengajar, tetapi juga teladan dalam ketaatan kepada Allah dan dalam hubungan sosial. Guruku, dengan menjaga marwah melalui muroah, memberikan warisan berharga kepada generasi yang diajar, membantu mereka tumbuh menjadi pribadi yang bermartabat dan bermanfaat bagi masyarakat. Semoga, dari tangan-tangan guru yang penuh marwah, lahir generasi islami yang tangguh, berakhlak mulia, berprestasi dan menginspirasi.

WebSDRahmat

Writer & Blogger

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Tim dukungan pelanggan kami siap menjawab pertanyaan Anda. Tanyakan apa saja kepada kami!